Saung Kuring

Wilujeung Sumping Di Saung Urang Maparah

Yahudi Diambang Kehancuran

Kehancuran Yahudi menurut Al Qur'an

Wahai putera-putera kera dan babi...
Para pembunuh Rasul Alloh dan para Nabi...
Dirikanlah terus dan bangunlah kehancuranmu di tanah muqoddas
Kau jemput kebinasaanmu dengan hujaman lemparan batu cadas
Tinggikanlah bangunanmu sesuka hatimu
Sesungguhnya kehancuranmu akan menimpamu
Tidak lama lagi waktumu akan tiba untuk merana
Dan ketetapan Alloh pastilah terlaksana
Untuk saudara-saudaraku yang terbakar oleh kemarahan karena Alloh
Melihat saudara-saudara muslimin yang dibantai di bumi Alloh
Oleh bangsa keturunan kera dan babi yang dilaknat oleh Alloh
Bersabarlah... karena sesungguhnya kemenangan itu ada di tangan Alloh.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin yang dimuliakan Alloh...
Berbesar hatilah, karena Alloh Azza wa Jalla berfirman (yang artinya) :

“Dan Telah kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu:

"Sesungguhnya kamu
akan membuat kerusakan di muka bumi Ini dua kali dan pasti kamu akan
menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". Maka apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, kami datangkan
kepadamu hamba-hamba kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka
merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan
kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami jadikan kamu
kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,
dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan
Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali
kepada (kedurhakaan) niscaya kami kembali (mengazabmu) dan kami jadikan neraka
Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS al-Israa’ : 4-8)

Berkata Syaikhuna Salim bin ‘Ied al-Hilaly Hafizhahullahu wa
Nafa’allahu bihi mengenai ayat ini :
Pertama : Ayat ini menegaskan terjadinya dua kerusakan yang
dilakukan oleh Bani Israil. Sekiranya dua kerusakan yang dimaksud
sudah terjadi pada masa lampau, maka sejarah telah mencatat bahwa
Bani Israil telah berbuat kerusakan berkali-kali, bukan hanya dua kali
saja. Akan tetapi yang dimaksudkan di dalam Al-Qur’an ini merupakan
puncak kerusakan yang mereka lakukan. Oleh karena itulah Alloh
mengirim kepada mereka hamba-hamba-Nya yang akan menimpakan
azab yang sangat pedih kepada mereka.
Kedua : Dalam sejarah tidak disebutkan kemenangan kembali Bani
Israil atas orang-orang yang menguasai mereka terdahulu. Sedangkan
ayat di atas menjelaskan bahwa Bani Israil akan mendapatkan giliran
mengalahkan musuh-musuh yang telah menimpakan azab saat
mereka berbuat kerusakan yang pertama. Alloh mengatakan :
“Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali.”
Ketiga : Sekiranya yang dimaksudkan dengan dua kerusakan itu
adalah sesuatu yang telah terjadi, tentulah tidak akan diberitakan
dengan lafazh idza, sebab lafazh tersebut mengandung makna
zharfiyah (keterangan waktu) dan syarthiyah (syarat) untuk masa
mendatang, bukan masa yang telah lalu. Sekiranya kedua kerusakan
itu terjadi di masa lampau, tentulah lafazh yang digunakan adalah
lamma bukan idza. Juga kata latufsidunna (Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan), huruf laam dan nuun berfungsi sebagai ta’kid
(penegasan) pada masa mendatang.
Keempat : Demikian pula firman Alloh : “dan Itulah ketetapan yang pasti
terlaksana” menunjukkan sesuatu yang terjadi pada masa mendatang.
Sebab tidaklah disebut janji kecuali untuk sesuatu yang belum
terlaksana.
Kelima : Para penguasa dan bangsa-bangsa yang menaklukan Bani
Israil dahulu adalah orang-orang kafir dan penyembah berhala. Namun
bukankah Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mengatakan dalam ayat di
atas : “kami datangkan kepadamu hamba-hamba kami yang mempunyai kekuatan
yang besar”. Sifat tersebut mengisyaratkan bahwa mereka itu adalah
orang-orang yang beriman, bukan orang-orang musyrik atau
penyembah berhala. Pernyertaan kata “kami” dalam kalimat di atas
sebagai bentuk tasyrif (penghormatan). Sementara kehormatan dan
kemuliaan itu hanyalah milik orang-orang yang beriman.
Keenam : Dalam aksi pengerusakan kedua yang dilakukan oleh Bani
Israil terdapat aksi penghancuran bangunan-bangunan yang
menjulang tinggi (gedung pencakar langit). Sejarah tidak
menyebutkan bahwa pada zaman dahulu Bani Israil memiliki
bangunan-bangunan tersebut.
Kesimpulan : Hakikat dan analisa ayat-ayat di atas menegaskan
bahwa dua aksi pengerusakan yang dilakukan oleh Bani Israil akan
terjadi setelah turunnya surat al-Israa’ di atas.
Realita : Sekarang ini bangsa Yahudi memiliki daulah di Baitul Maqdis.
Mereka banyak berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka membunuhi
kaum wanita, orang tua, anak-anak yang tidak mampu apa-apa dan
tidak dapat melarikan diri. Mereka membakar tempat isra’ Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan merobek-robek kitabullah. Mereka
melakukan kejahatan di mana-mana hingga mencapai puncaknya.
Mereka menyebarkan kenistaan, kemaksiatan, kehinaan, pertumpahan
darah, pelecehan kehormatan kaum muslimin, penyiksaan dan
pelanggaran perjanjian.
Jadi, aksi pengerusakan yang kedua sedang berlangsung sekarang dan
telah mencapai titik klimaks dan telah mencapai puncaknya. Sebab
tidak ada lagi aksi pengerusakan yang lebih keji daripada yang
berlangsung sekarang.
Adakah aksi yang lebih keji daripada membakar rumah Alloh?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih jahat daripada merobek-robek
kitabullah dan menginjak-injaknya?

Adakah aksi pengerusakan yang lebih sadis daripada membunuhi
anak-anak, orang tua dan kaum wanita serta mematahkan tulang
mereka dengan bebatuan?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih besar daripada pernyataan
perang secara terang-terangan siang dan malam melawan Islam dan
para juru dakwahnya?
Sungguh demi Alloh, itu semua merupakan aksi pengerusakan yang
tiada tara!!!
Lalu Alloh Azza wa Jalla melanjutkan firman-Nya : “dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”.
Artinya, hamba-hamba Alloh kelak akan meruntuhkan apa saja yang
dibangun dan dikuasai oleh bangsa Yahudi. Mereka akan menggoyang
benteng Yahudi dan meluluhlantakkan serta meratakannya dengan
tanah. Sebelumnya, tidak pernah disaksikan bangunan-bangunan
menjulang tinggi di tanah Palestina kecuali pada masa kekuasaan
Zionis sekarang ini. Gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah
pemukiman dibangun di setiap jengkal tanah Palestina yang diberkahi.
Kami katakan kepada mereka : Dirikanlah terus wahai anak keturunan
Zionis, tinggikan bangunan sesukamu! Sesungguhnya kehancuran
kalian di situ dengan izin Alloh. Dan tak lama lagi kalian akan luluh
lantah dan tertimpa bangunan kalian itu! Dan Alloh takkan memungkiri
janjinya : “dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana”.
Penguasaan Masjidil Aqsha tidak disebutkan pada kali yang pertama
dan disebutkan pada kali yang kedua. Sebab penguasaan Masjidil
Aqsha oleh kaum muslimin akan berakhir. Kalaulah belum berakhir
berarti penguasaan yang kedua merupakan lanjutan dari yang
pertama. Akan tetapi berhubung penguasaan Masjidil Aqsha yang
pertama akan berakhir, maka penguasaan untuk yang kedua kalinya
merupakan peristiwa baru. Dan itulah realita yang terjadi! Penguasaan
pertama telah berakhir sesudah bangsa Yahudi menguasai al-Quds
serta beberapa wilayah tanah Palestina lainnya dalam satu serangan
yang sangat sporadis pada tahun 1967, orang-orang menyebutnya
tahun kekalahan. Sebelumnya pada tahun 1948 mereka sebut dengan
tahun kemalangan.
Penguasaan yang pertama berakhir disebutkan karena adanya faktor
penghalang yang menghalangi kaum muslimin untuk menguasainya.
Penghalang itu merupakan musuh bagi Islam dan kaum muslimin. Dan
cukuplah Yahudi sebagai musuh bebuyutan yang sangat menentang
Islam, kaum muslimin dan para pembela Islam.
Maka kita harus membebaskan tanah kita yang dirampas dan
membuat perhitungan dengan mereka serta menyalakan api
kebencian terhadap mereka!!! Sudah tergambar pada wajah mereka
tanda-tanda kemalangan dan kehinaan. Kaum muslimin akan kembali
menguasai Masjidil Aqsha –insya Alloh- sebagaimana kaum salafus
shalih menguasainya pertama kali. Sebab kehancuran kedua yang
telah dijanjikan oleh Alloh dalam firman-Nya : “dan apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama”.
Kita sedang menanti peristiwa itu sebagai kebenaran janji Alloh dan
kebenaran berita-berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Pada
hari itu kaum muslimin bergembira dengan pertolongan dari Alloh Azza
wa Jalla.

Allahu Akbar.....Allahu Akbar......Allahu Akbar.


Disalin dari berbagai sumber